Selasa, 28 Februari 2017

Sinyal Positif Pemekaran Bogor Timur

JawaPos.com - Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran Bogor Timur (Botim) DPRD Kabupaten Bogor menjadwalkan pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pemekaran itu menjadi peraturan daerah (perda) pada sidang paripurna, Kamis (30/2) mendatang.

”Tidak ada masalah lagi. Paling lambat Kamis mendatang sudah diparipurnakan dari raperda menjadi perda. Pansus sudah mengkonsultasikan dengan Bamus soal tanggal yang tepat untuk penetapan agenda paripurna ini,” terang anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor, Junaedi Samsudin kepada INDOPOS (Jawa Pos Group), Senin (27/2). 

Dia mengatakan, secara umum substansi raperda dianggap telah rampung dan layak untuk segera diterbitkan menjadi produk hukum yang sah. Menurut Enjun-sapaan akrabnya ini, pengesahan raperda perlu dikebut agar segera dimasukkan pada pembahasan APBD Perubahan 2017. 

”Pelaksanaan isi raperda bisa berlaku secepatnya. Namun saat ini belum diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemekaran wilayah administrasi kajian pemekaran Bogor Timur,” katanya. 

Terpisah, Dadang tokoh Botim menyambut baik rencana pengesahan raperda oleh DPRD menjadi perda terkait pemekaran Bogor Timur. Dia mengatakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Botim merupakan harapan warga yang tinggal di Bogor Timur yang ingin mendapatkan haknya sebagai warga negara. 

”Terimakasih kepada Pansus DPRD Kabupaten Bogor yang sudah bekerja keras menyelesaikan raperda ini. Semoga apa yang dihasilkan dapat segera direalisasikan,” ujarnya. Tujuan pembentukan Botim, kata dia, untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, keinginan masyarakat Bogor Timur untuk memisahkan diri dari Kabupaten Bogor sudah berlangsung lama. Bahkan sebelumnya sudah ada deklarasi dari Paguyubuan Kepala Desa untuk melakukan percepatan pemekaran.

”Selain modal SDM dan SDA, Bogor Timur selama ini juga cenderung tidak mendapatkan porsi pembangunan. Pertimbangan lain, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Bogor Timur terus menunjukan pertumbuhan yang begitu cepat,” katanya.

Potensi wilayah Botim juga, tambah dia, merupakan penunjang untuk segera memisahkan diri dari Kabupaten Bogor. Beberapa di antaranya potensi yang berada di wilayah Botim seperti perusahaan-perusahaan besar dan merupakan penyumbang sebagian besar PAD Kabupaten Bogor.

”Dari sektor pertanian juga menjadi potensi ekonomi, banyaknya tempat pariwisata, ditambah dari sisi geografis dekat dengan wilayah Jakarta dan Bekasi sehingga akses pasar bisa lebih cepat dijangkau,” katanya.

Sedangkan Kepala Bappeda Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah mengakui bahwa Pemkab Bogor sudah memberikan sinyal positif untuk melepas wilayah Bogor Timur menjadi wilayah mandiri. Hal ini diindikasikan dengan memasukkan pemekaran Bogor Timur ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018.

”Itu aspirasi masyarakat. Karena itu, Pemkab Bogor baik legislatif maupun eksekutif, memunculkan aspirasi itu dalam RPJMD. Kami susun aspirasi itu seperti apa, kami lihat dulu kajiannya. DPRD menyetujui, maka kajian sesuai prosedur,” kata Syarifah. 

Diketahui, Wilayah Bogor Timur meliputi Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Cileungsi, Cariu, Tanjungsari, Gunung Putri dan Klapanunggal dinilai sudah mendesak untuk dimekarkan. Selain secara geografis memiliki cakupan wilayah yang luas, kawasan ini juga menyimpan potensi industri dan  pariwisata. (has/yuz/JPG)

Senin, 27 Februari 2017

Dua Tahun Lagi, Cibubur - Cileungsi Alami "Ledakan" Properti

Sumber Kompas.com Chief Executive Officer (CEO) Harvest City, Cibubur, memprediksi pada 2019 nanti bisa terjadi ledakan properti di sepanjang Jalan Transyogi, Cibubur. Hal itu didorong oleh kemudahan aksesibilitas dari dan menuju ke wilayah tersebut.
"Banyak perumahan akan diuntungkan dan salah satu yang paling diuntungkan adalah Harvest City, karena termasuk sangat dekat dari pintu tol baru Cimanggis–Cibitung," ujar Hendry, Minggu (26/2/2017).


Perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi, seperti Jakarta Outer Ring Road (JORR 2), Mass Rapid Transi (MRT), (Light Rail Transit LRT), dan terakhir Jabodetabek Residence (JR) Connexion terus berjalan dan dinilai akan berdampak positif terhadap bisnis properti di wilayah-wilayah yang dilalui, khususnya di Jabodetabek (Jakarta, BogorDepokTangerang, dan Bekasi).
Pembangunan infrastruktur transportasi itu menjadi daya tarik kuat bagi konsumen dan investor memburu properti. Mereka akan mencari hunian yang mendapatkan kemudahan akses-akses tersebut untuk memudahkan aktivitas dan mobilitasnya kelak.
Hendry mengatakan, semua akses itu akan mendorong peningkatan nilai investasi rumah dan tanah. Beberapa perumahan di sepanjang jalur Transyogi, Cibubur, seperti Citra Grand Cibubur, Kota Wisata, Legenda Wisata, Cibubur Residence, dan Harvest City, misalnya.
"Wilayah ini diuntungkan dengan pengembangan JORR 2 Cimanggis – Cibitung yang ditargetkan beroperasi 2019, sedangkan JR Connexion yang sudah diresmikan Februari ini," ujar Hendry.
Hendry mengatakan, keuntungan dari JR Connextion ini adalah bus-bus khusus warga perumahan di BekasiBogorCibuburDepokSerpong, hingga Tangerang akan terhubung dengan pusat-pusat kota dan perdagangan di Jabodetabek, termasuk Cibubur.
"Dua tahun lagi semua moda transportasi juga akan terintegrasi dengan Cibubur, apalagi kalau JORR 2 sudah beroperasi. Yang istimewa adalah nanti ada jalan arteri yang keluar dan masuk tol lalu tembus ke Jalan Transyogi," ujarnya. 
Sementara itu, Leonard Suprijatna, Marketing Manager Harvest City mengatakan dengan perkembangan akses transportasi itu dia optimistis Harvest City akan menjadi kawasan central penghubung antara Cibubur-Bekasi dan Cikarang, serta diproyeksikan sebagai kawasan tiga emas baru atau new central business district (New CBD).
Sejak dibuka awal 2009 lalu, harga tanah di kawasan itu hanya sekitar Rp 600 ribu per meter, sekarang harga rata-rata sudah menyentuh Rp2,5 juta sampai Rp 3,5 juta per meter. Dia memprediksi, dalam 8 tahun ke depan harga akan naik sekitar 5 – 6 kali lipat.
"Bukan mustahil, dua tahun ke depan terdongkrak hingga 200 persen dari harga sekarang," ujarnya.