okezone.com Cileungsi - Apakah Anda saat ini sedang menabung untuk membeli rumah idaman? Jika
iya, kira-kira akan berapa lama Anda menabung hingga rumah idaman
terbeli?
Jika Anda saat ini sedang menabung dengan tujuan membeli rumah,
mengapa tidak mencoba untuk meminjam cicilan saja dari bank? Pertanyaan
ini, tidak bermaksud membuat goyah cita-cita Anda untuk beli rumah loh.
Sebelumnya, upaya Anda untuk menyisihkan penghasilan setiap bulan
untuk membeli rumah harus ‘diacungi jempol’. Karena tidak semua orang
berani untuk bersabar menahan godaan setiap bulan, sembari mengharap
rumah impian menjadi kenyataan.
Untuk memiliki rumah, mengajukan cicilan ke bank dianggap lebih
praktis ketimbang menabung. Alasan utamanya adalah tidak kewajiban yang
mengikat, yang membuat Anda rutin menabung. Tabungan juga bisa Anda
ambil kembali dengan mudah sebelum waktunya.
Saat Anda menabung, tidak sedikit godaan menghampiri. Diskon akhir
tahun, barang koleksi idaman yang tiba-tiba muncul di situs belanja
online, promo travelling yang menggiurkan. Wow, Anda harus benar-benar
‘kuat iman’ untuk menolak godaan mengambil tabungan yang sudah
terkumpul.
Alasan lainnya, harga rumah mengalami kenaikan setiap tahun,
seringkali melebihi tingkat inflasi. Hal ini membuat Anda harus terus
meningkatkan setoran tabungan Anda agar tetap bisa mencapai harga rumah
idaman pada saatnya nanti. Berbeda dengan menabung, Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) mewajibkan Anda untuk menyetor setiap bulannya. Jika tidak,
akan ada penalti yang harus Anda tanggung.
Bunga cicilan KPR biasanya flat selama beberapa tahun, setelah itu
fluktuatif, menyesuaikan inflasi dan kondisi ekonomi nasional. Memang
sekilas terasa memberatkan karena semakin lama cicilan rumah semakin
tinggi.
Solusinya, Anda bisa pintar-pintar memilih bank dengan tawaran bunga rendah dan periode bunga flat terpanjang.
Anda juga bisa memilih tawaran KPR dengan sistem syariah. Pembiayan
rumah dengan sistem syariah biasanya memiliki cicilan yang lebih tinggi
ketimbang KPR konvensional.
Namun, cicilan ini bersifat tetap sampai lunas, sehingga Anda bisa memprediksi besarnya keperluan finansial Anda.
Hal lain, yang menjadi keuntungan yang dapat Anda terima jika mengajukan pinjaman sejak dini adalah:
1. Harga masih murah
Definisi murah di sini mengacu pada waktu. Sampai saat ini, harga rumah selalu naik, setidaknya menyesuaikan inflasi.
Dengan demikian, harga rumah yang harus Anda bayar jika mencicil
sekarang bisa dipastikan akan lebih murah jika dibandingkan saat Anda
membelinya beberapa tahun ke depan, setelah tabungan Anda terkumpul.
2. Angsuran masih rendah
Dengan harga rumah yang masih murah, maka angsuran bulanan pun masih
rendah. Anda hanya perlu menyiapkan uang muka/DP untuk pembelian.
3. Dilindungi asuransi
Berbeda dengan membeli secara tunai, membeli rumah secara KPR
biasanya langsung diserti premi asuransi kebakaran dan asuransi jiwa.
Dengan demikian, jika selama masa cicilan terjadi musibah kebakaran,
pihak asuransi akan menanggung biaya perbaikan rumah (tanpa perabot di
dalamnya).
Selain itu, jika selama periode cicilan sang pembeli rumah meninggal
dunia, cicilan akan ditanggung oleh pihak asuransi. Dengan demikian,
almarhum tidak akan membebani keluarga yang ditinggalkan dengan hutang
cicilan.
4. Jangka waktu leluasa
Semakin muda usia Anda mengambil KPR, semakin besar pula mendapat
jangka waktu cicilan yang panjang, sehingga jumlah cicilan akan lebih
kecil.
Pihak pemberi KPR biasanya memberi jangka waktu cicilan maksimal hingga usia pensiun (usia 55 tahun).
Jika Anda saat ini berusia 25 tahun, maka Anda bisa menikmati KPR
dengan jangka waktu 15 tahun atau 20 tahun. Bila Anda baru mengajukan
KPR di usia 50 tahun, maka jangka waktu KPR yang dapat diberikan yakni
maksimum 5 tahun.
5. Masih masa produktif
Usia muda adalah masa-masa produktif. Secara fisik, Anda masih kuat untuk mencari penghasilan lain di luar gaji.
Bagi Anda pengusaha muda, tentu semangat kerjanya masih terbilang tinggi untuk kemajuan usahanya.
Sebagai catatan penting, pihak bank akan lebih senang memberikan
pinjaman kepada golongan muda potensial daripada pengusaha yang sudah
tua.
6. Mendapatkan perhitungan secara matang
Bagi pihak bank, memberikan KPR kepada nasabah adalah sebuah wujud pertanggungjawabannya terhadap negara.
Artinya, pihak bank tidak akan memberikan pinjaman secara asal-asalan
tanpa analisa. Nasaba yang akan mengajukan KPR akan diperiksa dan
dianalisa melalui proses B.I Checking.
Dengan demikian, pihak bank akan mengetahui potensi pemasukan Anda
serta kemampuan cicilan Anda secara rinci. Secara tak langsung, ini
berarti membantu nasabah untuk mengukur kemampuannya sendiri.
Selasa, 19 April 2016
Senin, 11 April 2016
Hindari Kartu Kredit Sebelum Punya Rumah
Housing-Estate.com, Cileungsi - Properti merupakan produk yang
semakin tidak terjangkau oleh sebagian besar orang. Apa pun motifnya,
dipakai sendiri atau untuk investasi, harganya semakin menjauh dari
struktur penghasilan masyarakat. Kenaikan harga properti tidak sebanding
dengan peningkatan pendapatan. Akibatnya menunda lebih lama membeli
properti sama saja dengan menghilangkan kesempatan untuk memiliki aset
berharga.
"Membeli properti itu harus dimulai dari sekarang, menunggu satu tahun saja harganya pasti sudah beda atau yang bisa dibeli lokasinya semakin jauh. Konsumen harus memanfaatkan kesempatan dari bank dan pengembang yang memberikan banyak kemudahan dan program promosi,” ujar Christian Reinaldo, financial planner di Jakarta, kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (11/4).
Ia menyebutkan ada sebagian masyarakat untuk membeli properti melakukannya dengan cara menabung. Mereka tidak mau menggunakan kredit bank untuk mengindari bunga. Cara seperti ini tidak banyak menolong kecuali kemampuannya menabung cukup besar sehingga dalam waktu singkat terkumpul dana cukup.
Christian memberikan kiat agar dapat bisa segera memulai membeli atau investasi di sektor properti. Paling sedikit sisihkan 30-40 persen pendapatan bulanan atau gaji. Dana ini langsung disisihkan di depan, jangan mengandalkan dana yang tersisa karena itu sulit tercapai. Sebelum memulai tahapan ini selesaikan dahulu seluruh utang (bila punya) termasuk utang kartu kredit.
Apabila belum memiliki kartu kredit sebaiknya tunda keinginan untuk memiliki sampai rencana investasi properti terwujud. Karena sedikit saja ada masalah cicilan kartu kredit dapat dipastikan sulit mendapatkan KPR. Apabila sudah masuk black list Bank Indonesia (BI) untuk membersihkan catatan itu butuh waktu.
“Bereskan dulu utang, jangan main-main sama kartu kredit, setelah itu sesuaikan dengan kemampuan. Kalau sanggupnya membeli di pinggiran, ambil saja karena harganya pasti naik. Seiring peningkatan penghasilan properti tersebut bisa menjadi modal untuk membeli properti yang lain lagi,” pungkasnya.
"Membeli properti itu harus dimulai dari sekarang, menunggu satu tahun saja harganya pasti sudah beda atau yang bisa dibeli lokasinya semakin jauh. Konsumen harus memanfaatkan kesempatan dari bank dan pengembang yang memberikan banyak kemudahan dan program promosi,” ujar Christian Reinaldo, financial planner di Jakarta, kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (11/4).
Ia menyebutkan ada sebagian masyarakat untuk membeli properti melakukannya dengan cara menabung. Mereka tidak mau menggunakan kredit bank untuk mengindari bunga. Cara seperti ini tidak banyak menolong kecuali kemampuannya menabung cukup besar sehingga dalam waktu singkat terkumpul dana cukup.
Christian memberikan kiat agar dapat bisa segera memulai membeli atau investasi di sektor properti. Paling sedikit sisihkan 30-40 persen pendapatan bulanan atau gaji. Dana ini langsung disisihkan di depan, jangan mengandalkan dana yang tersisa karena itu sulit tercapai. Sebelum memulai tahapan ini selesaikan dahulu seluruh utang (bila punya) termasuk utang kartu kredit.
Apabila belum memiliki kartu kredit sebaiknya tunda keinginan untuk memiliki sampai rencana investasi properti terwujud. Karena sedikit saja ada masalah cicilan kartu kredit dapat dipastikan sulit mendapatkan KPR. Apabila sudah masuk black list Bank Indonesia (BI) untuk membersihkan catatan itu butuh waktu.
“Bereskan dulu utang, jangan main-main sama kartu kredit, setelah itu sesuaikan dengan kemampuan. Kalau sanggupnya membeli di pinggiran, ambil saja karena harganya pasti naik. Seiring peningkatan penghasilan properti tersebut bisa menjadi modal untuk membeli properti yang lain lagi,” pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)